KITAB DONGA PAMUJI DAN PRIMBON
KITAB DONGA PAMUJI DAN PRIMBON Dalam beberapa bulan terakhir, saya berjumpa dengan beberapa pemilik manuskrip. Perjumpaan itu beragam. Mulai dari ketidak sengajaan, obrol ringan, hingga kontak serius dengan beberapa tokoh masyarakat dan Pesantren. Manuskrip dianggap sebagai bagian dari azimat; keramat untuk dilihat, disentuh, dibuka, hingga dipelajari, pelan-pelan paradigma ini sudah mulai ada perubahan. Progresifnya menuju konservasi. Temuan lapangan, tak sedikit manuskrip-manuskrip cukup mengkhawatirkan. Lapuk karena usia, debu tak tersentuh, hewan kutu menyebabkan lubang kertas di mana-mana, bahkan lubang dari halaman depan tembus ke halaman belakang, hingga begitu sulit untuk dibaca. Persebaran manuskrip Bangkalan, untuk sementara terdata mayoritas berbahasa Jawa. Tentu, dampak ekspansi Islamisasi, dan Islam sendiri sudah menjadi elemen yang dominan dalam peradaban Jawa, aksara Arab yang semula hanya digunakan untuk menulis teks-teks Arab, lama-kelamaan direka dengan men...



.jpeg)











